Monday, February 1, 2016

Surat Ke Dua Untuk Kang ISIS

| Monday, February 1, 2016 | 0 comments

Melalui surat ini aku sampaikan kepada kau kang sis, ingat, kami sudah sibuk dengan teror-teror yang lebih menyakitkan dari sekedar bom bunuh dirimu, lebih menyayat dari teror ancamanmu. Tiap hari kami sudah diteror. Janganlah berulah di sini kang, nikmati aja hidupmu sebaik-baiknya, cara mati yang baik dan terhormat itu banyak, jangan mati konyol dengan bom bunuh diri. Emangnya bom bunuh diri itu bisa membuat kau sahid, yang benar aja, yang jelas itu sangit. Belajarlah teror kepada kami-kami ini yang setiap hari kenyang dengan teror, dengan rasa asin, rasa gurih, yang agak gosong pun ada. kalo yang rasa asin itu teror dadar, yang gurih kacang teror, yang agak gosong kerak teror, oh iya yang gurih masih ada juga namanya teror rebus.
Lupakanlah cara jihad kau yang konyol itu, mana sih dalilnya, yang menunjukkan bahwa bom bunuh diri itu sahid, tunjukkan!!!
Rosul tidak pernah mengajarkan seperti itu.
Kalau kau berani nekat juga, masih membuat teror di sini, suatu saat nanti kau pun akan kena batunya. Karena teror-teror dari kami itu sangatlah pedih, sakit, dan membuat kau bisa hilang konsentrasi, apa kau tidak takut karena teror kami bisa membuat orang-orang di sekitarmu menjauhimu, orang-orang yang kau sayangi mengabaikanmu.
Kang sis, ingat, teror-teror kami itu bisa membuat kau kalang kabut, seolah kau sudah tidak berguna lagi di dunia ini, tapi kau tak bisa berbuat apapun, tak bisa bertindak semaumu, bagaimana mau bertindak, sedangkan kau sendiri terkena teror.
Bagaimana dengan mu sendiri jika teror kami datang padamu, mengatakan pada istrimu biarkan saja suamimu berulah, biarkan. Sehingga orang yang bisa membuat kau teguh, kuat, akan membiarkanmu tanpa memperdulikanmu.
Bagaimana jika istrimu kami katakan bahwa istrimu itu patuh, taat, tawaduk padamu hanya untuk menutupi rasa segannya padamu, trus kami katakan pula, kemanapun di manapun bahwa siapa kau sebenarnya, siapa yang tak tahu perilaku kau. Gimana, masih ingin tetap meneror kami???
Kami tambah lagi kang sis, sekuat dan setangguh kau, kelompok kau, satu per satu, akan kami pengaruhi, untuk membuat kelompok sendiri, biar berpisah dengan kau, biar menata jaringan sendiri, tidak mengikuti jejak dan bekerja sama dengan kau, karena tidak seide dengan kau. Susah-susah kau bangun kelompok kau, organisasi kau, tidak memperdulikan jerih payah kau, hingga kau merasa berjaya saat ini, bisa kami buat kau hancur karena kesolitan jaringanmu lama-lama akan runtuh. Apa kau tidak berpikir ulang dan masih ingin meneror kami?
Satu lagi kang sis, kami juga akan menghalangi setiap orang yang akan datang kepada kau, akan kami cegah supaya tidak datang kepada kau, dan kami katakan buat apa datang kepada kau, karena kau hanya kebanyakan ngomong, kebanyakan bacot, dan akan kami arahkan untuk datang kepada yang lain, dan kau akan merasa kesepian, terhina dan tersisih.
Kami juga akan selalu memantau gerak-gerik kau, siapa saja yang bergaul dengan kau, apa motivasi mereka dekat dengan kau, jika sudah ketemu dengan siapa, maka mereka akan kami pengaruhi untuk menjauhi kau, dan kami katakan kepada mereka buat apa dengan kau, kau itu sudah mahir, kau itu sudah pandai, kau itu sudah tidak membutuhkan siapa-siapa lagi, biarkan saja dan pasti akan bisa mencari kelompok lain yang lebih hebat, buktinya sudah bisa merekrut dan mengendalikan yang lain. Dari pada mengikuti kau, lebih baik mengurusi keluarga sendiri, menghidupi keluarga sendiri dan agar tidak bersama kau.
Gimana kang sis, masih mau meneror kami???
BERPIKIRLAH!!! kang sis
Semoga kau mendengar suratku, menelaah, dan merasakan dengan hatimu

salam
Baca - Surat Ke Dua Untuk Kang ISIS

Sunday, January 31, 2016

Bumi Ku Indonesia Bersanding Dengan Para Bangsat

| Sunday, January 31, 2016 | 0 comments

Hai bumiku Indonesia, tanah air ultah darahku, aku sangat bangga padamu, kau sangat indah, sangat mulia, dan pantas aku membanggakanmu. Tapi kenapa hai kau Indonesia, senyummu yang tak pernah padam, kau selalu memberikan yang kau miliki, namun apa yang kau dapat?.
Hanya cemoohan, cacian, makian yang terus datang padamu. Sebenarnya aku tidak rela kau dihujat, ditertawakan, dicela bahkan dihina. Apa salahmu, apa dosamu pada mereka, tanpa kau, apakah mereka itu bisa hidup, bisa makan?
Sungguh hina mereka itu, kau tidak bersalah, kau tidak cela, hanya oknum-oknum penghunimu yang membuat kau seperti ini, menjadikan kau sebagai kelinci percobaan, kau memberikan segalanya kepada mereka, tapi apa yang kau dapat, hanya makian dan ejekan. Seharusnya oknum-oknum negeri ini yang tidak bertanggung jawab yang mendapatkan caci maki itu, bukan kau Indonesia.
Sungguh bangsat para oknum itu, dan mereka yang mencacimu juga tidak lebih bangsat dari mereka. Seharusnya membela dan membanggakan kau, eh malah ikut-ikutan menerca kau. Kau membantu, menolong, melindungi dan memberi apapun kepada siapapun tanpa memperdulikan apa mereka, siapa mereka, kau hanya memberi tanpa meminta balasan, dan sepantasnya lah kau mendapat penghargaan yang saaaaaangat tinggi.
Kau dibanding-bandingkan dengan yang lain, hah apa pantas kau dibandingkan, kau hanya boleh dibanggakan dan tidak bisa kau dibandingkan, apa lagi yang membandingkan dan mencaci kau itu masih menghirup dan memakan dari kehidupan kau.
Hanya beberapa oknum yang merusak dan berperilaku tidak baik. Tapi kenapa kau yang jadi korban hai Indonesia, kenapa kau yang dimaki?
Sungguh hina mereka, harusnya berkaca mereka itu, jangan hidup bergantung pada kau Indonesia, dan pergi dari kehidupan kau, jika mulut dan hatinya busuk dan tidak bisa menjaga kau Indonesia, usir saja mereka, hempaskan saja mereka itu ke samudera, biar mereka hidup di seberang sana. Mereka itu munafik, mereka itu pengecut, hidup mereka masih bergantung dengan kau Indonesia, tapi tiap hari kau dicaci, dimaki, dibandingkan kau itu begini, kau itu begitu, dan lebih baik "sana", sana itu begini, sana itu begitu, semuanya mudah, semuanya lebih bagus. Eh yang bilang begitu masih saja hidup dengan kau Indonesia. Apakah itu namanya ga munafik?
Kalaupun kau tidak lebih baik dari mereka, harus nya, mereka-mereka yang hidup bersama kau itu membangun, memelihara, dan menjaga kau agar bisa lebih baik. Bukan hanya bisa mencaci, memaki dan menjelek-jelekan dan tanpa berbuat apapun. Mereka bisanya hanya komentar saja, kebanyakan bacot, tanpa bukti.
Hai Indonesia, kau itu baik, kau itu mulia, kau itu indah. Aku hanya meminta kau tidak hanya diam saja, hancurkan mereka yang telah menzolimi kau, marahlah kau Indonesia, marahlah.
Hai Indonesia, apa salah kau, kau sudah membantu, menuruti apa yang mereka minta, mereka minta begini kau iyakan, mereka minta begini kau sanggupi, tapi di belakang kau, mereka masih mengganggap kau itu kurang baik, kau itu tidak benar, kau itu salah harusnya begini, harusnya begitu, dan ketika ada yang meminta bantuan kepada kau, katanya kenapa harus kesana, disini aja masih butuh bantuan. Jiwa kau besar, jiwa kau mulia, membantu siapapun tanpa memperdulikan diri kau sendiri. Tapi kenapa orang-orang itu masih menghina kau. Apa salah kau, apa?
Mereka itu ternyata sama bangsatnya dengan oknum-oknum yang merusak negeri ini, bersikap manis, sopan seolah jadi pahlawan, tapi di belakang kau, mereka itu menghina dan mencela, seolah ingin menghancurkan kau.
Maafkan saya Indonesia, aku bilang sekali lagi, mereka itu BANGSAT
Baca - Bumi Ku Indonesia Bersanding Dengan Para Bangsat

Tuesday, January 19, 2016

Surat Kecil Buat Kang ISIS

| Tuesday, January 19, 2016 | 0 comments

Hai kang sis, aku sebut kau kang sis, kalo isis rasanya ga nyaman, dan terlihat aneh bagiku, orang jawa menyebutnya "nrunyam". Kami orang Indonesia sudah jenuh dengan klakuan kau yang arogan, dan sok pahlawan, yang kau anggap semua orang itu mau kau atur seenaknya, mau kau jadikan tumbal watak jihad kau. Emangnya kalau bunuh orang itu jihad, kalau bom bunuh diri itu jihad. Apakah sependek itu pikiran kau, apakah cara berjihad kau itu dengan ngebunuh polisi, ngebunuh orang-orang yang tak seide dan sepaham dengan kau, ayolah men, ini demokrasi, masing-masing orang berhak menentukan apa yang menjadi pilihannya. Kalau kau ingin berjihad, jangan di Indonesia, salah kau kalau berjihad dengan senjata di Indonesia sana, jihad di Timur Tengah, perangi kaum Yahudi yang sudah menganiaya dan menzolimi saudara-saudaramu. Apa dengan kau menembaki orang bule, polisi, dan menyakiti kaum lemah hingga bom bunuh diri kau akan sahid, salah men, yang pasti sangit iya.
Di Indonesia tanpa kau sebagai teroris sudah banyak teroris yang lebih menyakitkan dan lebih bisa menghacurkan dari pada kau kang sis. Coba lihat, di tipi-tipi, para pejabat yang tertangkap dengan aksi korupnya, berapa duit itu dia timbun, yang harusnya bisa menghidupi seluruh rakyat Indonesia. Ketika dia ketangkep, malah melambai-lambai meminta dukungan dan doa, apa itu tidak lebih menyakitkan dan menghancurkan Rakyat Indonesia. Coba liat di tipi-tipi, banyaknya adegan-adegan sinetron yang memberikan contoh yang bisa membuat Rakyat Indonesia menjadi hilang jati diri budaya ketimurannya, hilang sopan santunnya, menganiaya orang tua dan menyia-nyiakan anaknya, demi harta.
Hai kang sis, kami sudah tidak takut lagi dengan teror-teror seperti itu, yang kami takuti hanya Tuhan, keyakinan kami sudah kuat di akhir zaman ini, bahwa yang terjadi saat ini, sudah ditentukan, dan Islam sebenarnya akan kembali dan menang, kami sudah menunggu sambil mengamati, apa yang kami yakini, itu pasti akan terjadi.
Hai kang sis, teror-terormu sudah tidak mempan lagi, tanpa terormu hampir tiap hari kami sudah diteror, bahkan sering diteror, makanya kami sudah kebal, mulai dari pembunuhan karakter, hingga hujatan-demi hujatan datang silih berganti. Percuma saja meneror kami dengan bom, belajarlah pada kami cara meneror yang baik dan benar, banyak yang bisa kau jadikan guru teror di sini, mulai mulai belajar teror dadar biasa, teror mata sapi, hingga kacang teror. Bahkan kerak teror sampai martabak teror.
Hai kang sis, teror bom mu tidak menjadikan kami takut seperti dulu, kami sudah punya kekebalan tubuh dengan aksi-aksi teror. Malah teror di sini lebih menyakitkan dan ini bisa membunuhmu sepanjang waktu, karena kau terlihat hidup tapi tidak hidup itu bisa membuatmu seperti mati dan hidup kayak vampirnya orang china. Aku beri contoh ya, kau akan mati jiwamu jika istrimu disebut seorang yang patuh padamu karena hanya rasa segan, bukan karena kewajiban seorang istri untuk mendapat ridlo dari Alloh. Kau akan mati karaktermu jika kau disebut sebagai pecundang kebanyakan ngomong ketika seseorang membutuhkanmu meminta bantuanmu yang akhirnya tidak jadi datang padamu. Kau akan tersiksa jika orang-orang di sekitarmu satu persatu didoktrin pelan-pelan menjauhimu. Kau akan gundah saat orang yang kau cintai disuruh membiarkanmu untuk berbuat semaumu tanpa memperhatikanmu, tanpa mempedulikanmu, yang akhirnya tanpa bicara, sms atau telepon kamu.
Gimana kang sis, masih mau berpikir untuk meneror kami, berpikirlah ulang jika mau meneror di Indonesia.
Oh ya satu lagi kelupaan kang sis, gimana rasanya jika dengan perbuatanmu di sini gurumu jadi sakit hati, mungkin malah menghujat kau ke sana kemari, lebih membunuh karaktermu di sini, sehingga kau lambat laun akan dijauhi rekan-rekanmu, dijauhi keluargamu. Apa kau tidak takut dan masih ingin meneror lagi.
BERPIKIRLAH!!!

Baca - Surat Kecil Buat Kang ISIS

Monday, December 22, 2014

Jilbab Artis Cantik

| Monday, December 22, 2014 | 0 comments

Inilah jilbab-jilbab yang dipakai para artis-artis cantik Indonesia yang berhijab
http://jualburungmurai.blogspot.com/
Baca - Jilbab Artis Cantik

 
© Copyright 2012|3. News, Aneh, Aktual & Terkini . All rights reserved | News, Aneh, Aktual & Terkini is proudly powered by Blogger.com